Rabu, 14 Januari 2015

Movie Review : Bangkok Love Story (2007) ~ Kisah Percintaan Sesama Jenis Yang Mengharu Biru

Bangkok Love Story (Thai: เพื่อน ... กู รัก มึง ว่ะ atau pêuan ... goo rak wa meung, harfiah "Teman ... Aku cinta padamu") adalah sebuah film Thailand 2007 yang ditulis dan disutradarai oleh Poj Arnon. Sebuah drama romantis gay aksi kejahatan, itu adalah kisah tentang seorang pria yang jatuh cinta dengan seorang pria bersenjata yang ditugaskan untuk membunuhnya.

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Bangkok_Love_Story




Industri perfilman Thailand maju cukup pesat. Berbagai genre film hadir menyerbu pasar/bioskop dunia, tak terkecuali bioskop-bioskop Indonesia, yang kebanyakan lebih didominasi oleh film Action/Martial Arts yang lebih condong atau mirip dengan film-film Action produksi Hongkong dan film-film horror.

Di Indonesia sendiri,film produksi Thailand pernah sangat booming diawali dengan meledaknya film Ong Bak yang dibintangi oleh Tony Jaa. Lalu di stasiun-stasiun televisi swasta Indonesia, banyak ditayangkan film-film horror produksi Thailand, yang makin mengukuhkan posisi industri perfilman Thailand di mata penikmat film di Indonesia sejajar dengan film-film dari kubu Hollywood, Bollywood dan Mandarin.

Seperti halnya industri perfilman di belahan dunia lainnya, Thailand juga ikut mengangkat tema LGBT melalui Bangkok Love Story yang sebetulnya pemirsanya --kalau di Indonesia-- cukup terbatas. Bahkan seingat saya, film Bangkok Love Story ini tidak ditayangkan secara umum di bioskop-bioskop di Indonesia.


Bangkok Love Story mencoba mengangkat sisi temaram dari kisah percintaan sepasang laki-laki muda yang saling jatuh cinta. Lupakan melihat acara dugem-dugem atau party-party yang biasanya sering digambarkan dilakukan para kaum LGBT di film-film. Karena di film ini, semua itu tidak ada. Sepanjang film, yang ada adalah balutan kisah perjalanan percintaan sesama jenis dua tokoh sentral di film ini yang cukup --bahkan bisa dibilang, sangat, atau mungkin terlalu-- mengharu biru.

Meski menambahkan embel-embel judul ‘Love Story’, ketika pertama menontonnya, saya sempat mengira ini adalah film action yang dibalut kisah cinta. Apalagi pada menit-menit awal, diperkenalkan si tokoh utama, berprofesi sebagai pembunuh bayaran lengkap dengan visualisasi tembak-tembakan segala. Lalu, ceritapun mengalir. Nuansa action lambat laun, serta merta berubah jadi drama yang mengharu biru.

Dikisahkan,usai melakukan pekerjaannya, Maek, si pembunuh bayaran, menemui adiknya (disini lalu kita diberi pemahaman, seperti apa latar belakang kehidupan Maek, dan kitapun segera tahu, alasan kenapa ia melakukan pekerjaan itu. Ibu dan adiknya tinggal di sebuah rumah kumuh, benar-benar terlihat kumuh dan gelap yang membuat saya sesak melihatnya, dan keduanya sakit. Penyakitnya pun bukan main-main, Aids! benar-benar terasa menyakitkan melihat kedua orang ini). Korban berikutnya yang harus dibunuh Maek adalah Iht, yang digambarkan seperti laki-laki muda kebanyakan. Pada saat Iht sedang nge-date dengan tunangannya (seorang perempuan), ia ditangkap oleh Maek dan dibawa ke boss yang menyuruh Maek membunuh Iht. Entah apa alasan Maek tidak mau membunuh Iht, padahal seperti yang digambarkan di awal film, Maek gak gamang untuk membunuh korban-korbannya, yang pasti menurut ceritanya, Maek melihat kalau Iht adalah orang baik-baik yang tidak pantas untuk dihabisi, maka ketika Boss menyuruh Maek membunuh Iht, Maek-pun dengan tegas menolaknya. Hal ini jelas-jelas saja membuat sang Boss menjadi berang yang lalu memerintahkan para anak buahnya untuk menghabisi Maek dan Iht. Terjadilah duel seru diantara mereka. Maek dan Iht berhasil kabur, walaupun Maek terluka parah kena tembakan peluru. Merasa berhutang nyawa pada Maek, Iht kemudian merawat Maek di tempat tinggal Maek, sebuah loteng bangunan yang juga terlihat kumuh.

Iht dengan telaten merawat Maek. Mulai dari membersihkan luka, menyediakan makanan hingga memandikan Maek. Hingga suatu hari, ketika Maek sedang mandi dibantu Iht, keduanya tak bisa menahan diri lagi dan terjadilah ‘pergumulan’ di atas loteng. Iht menikmati semua itu (di adegan flashback kemudian digambarkan bagaimana Iht ternyata pernah punya hubungan dengan lelaki juga dan bahwa ia sepertinya terpaksa bertunangan dengan perempuan yang tak dicintainya. Iht adalah gay yang tak berani mengungkapkan kalau dirinya gay --di Thailand, sepertinya masyarakatnya masih nggak jauh beda sama di Indonesia yang menganggap kalau homoseksualitas itu tabu--.

Berbeda dengan Iht yang menikmati hubungan itu dan menerima dirinya adalah gay, Maek justru merasa jijik. Ia kemudian menyuruh Iht pergi dengan kasar. Iht merasa terluka dan pergi. Tapi baik Iht maupun Maek, tak bisa saling melupakan. Sementara Maek berusaha keras menghindari Iht, Iht berusaha keras menemui Maek dan meminta Maek untuk mengakui perasaannya.

Pada menit-menit ini, lupakan kalau Maek seorang pembunuh bayaran yang macho, karena adegan dipenuhi rengekan cinta yang terkesan cengeng. Pada akhirnya, Maek pun luluh. Dan dia mau menerima kenyataan kalau sebenarnya diapun mengidamkan Iht. Lalu, selesai dan happy ending ? Belum!!. Kisah si pembunuh bayaran yang melonkolis masih berlanjut dan hidup kian tragis baginya. Ibunya yang tak sanggup menanggung beban hidup memutuskan untuk bunuh diri, pada saat mendengar pertengkarang antara Maek dan Mhok yang mana Maek marah besar ketika mengetahui Mhok menjadi pelacur laki-laki dan banyak melayani para om-om penyuka sejenis. Mhok frustasi dengan hidupnya yang pesakitan AIDS, dia dendam dengan kehidupan hingga rela menjual diri untuk menularkan penyakitnya yang dia terima dari bapak tirinya yang sering meng-abuse dia saat masih kecil. Iht yang terus menerus mengejar Maekpun akhirnya ketahuan tunangannya kalau dirinya itu adalah seorang gay. So dramatic and tragic

Sebetulnya sich, Ibu-nya Maek dan Mhok yang mencoba bunuh diri, masih bisa diselamatkan tapi kemudian ketembak peluru nyasar yang sedianya untuk membunuh Maek. Maek yang kalap tak bisa menahan emosi dan pergi balas dendam membunuhi para gangster yang notabene adalah orang-orang yang menyuruhnya jadi pembunuh.

Tahu Maek mau balas dendam, Iht segera menyusul tapi berselisih jalan. Ketika Maek baru keluar kelar membunuhi orang-orang yang telah membuat hidupnya menderita, Iht masuk dan... ia ketembak istri si boss mafia yang pelurunya meleset ke cermin hingga serpihan kacanya menancap di mata Iht, dan membuatnya menjadi buta.

Maek pergi ke stasiun di mana Mhok adiknya sudah menunggu tapi sesampainya di stasiun, polisi datang dan Maek tak punya pilihan selain menyerah. Maek kemudian dipenjara dan Iht yang telah buta setia menunggu. Mhok yang tak tahan dengan derita penyakitnya, akhirnya mati bunuh diri. Bertahun-tahun kemudian Maek keluar dari penjara dan Iht menjemputnya. Keduanya berjalan meninggalkan penjara di tengah hujan sambil menggumamkan cinta mereka, ketika tiba-tiba Iht sadar Maek sudah tak ada di sisinya. Ia panik dan meraba-raba, menemukan Maek yang telah mati berlumur darah terkena tembakan --entah siapa yang menembak--. Iht meratapi kematian Maek dan mengungkapkan betapa ia mencintai Maek.

Secara umum, Bangkok Love Story memang bagus. Terbukti dengan beberapa penghargaan dan nominasi yang di raih film ini diantaranya adalah untuk Poj Arnon sang sutradara dan Rattanaballang Tohssawat sang aktor pemeran utama (pemeran Maek). Namun menurut saya, cerita yang disajikan di film Bangkok Love Story, melodramanya terlalu berlebihan. Bahkan mungkin bisa dibilang lebay. Betapa tidak ? sepanjang film, baik kehidupan tokoh utama-nya maupun tokoh pendukung (Mhok dan ibunya) begitu tragis, seolah sepanjang hidup mereka tak pernah sedikitpun merasakan kebahagiaan, seperti cerita sinetron-sinetron Indonesia yang tokoh utamanya selalu tertindas dan teraniaya :p

Tapi, melalui film ini, Poj Arnon sang sutradara memberikan gambaran berbagai problema sosial di Thailand seperti homoseksualitas dan AIDS. Di negara yang terkenal dengan wisata seks-nya ini, kasus AIDS memang cukup tinggi. Demikian halnya dengan homoseksualitas. Meski sudah menjadi fenomena kehidupan sosial masyarakat Thailand, tapi homoseksualitas agaknya masih dianggap sebagai sesuatu yang tabu.



Klik DISINI untuk mendownload film Bangkok Love Story


Artikel Terkait

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentarlah dengan baik...

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More